5 Adab Bertamu saat Lebaran, yang Sering Terlupakan
Dalam
agama Islam, semua kehidupan manusia telah diatur dalam kitab suci Al Quran dan
hadits. Bahkan adab bertamu saat lebaran juga terdapat dalam hadits. Oleh
karena itu, Kita harus mempelajarinya sebelum hari raya idul fitri tiba agar
momen lebaran lebih berkesan.
Ketika
berkunjung ke rumah kerabat, hendaklah Kita menjaga sopan dan santun. Hal ini
bertujuan agar tuan rumah merasa nyaman dengan kehadiran Kita. Terlebih momen
lebaran hanya berlangsung setelah bulan ramadhan saja, sehingga adab bertamu
harus diterapkan.(toc) #title=(Daftar isi)
Beberapa orang tentu pernah berbuat atau
mengucapkan kalimat yang menyakiti hati orang lain. Hal ini tentu kurang tepat
saat Kita lakukan di momen lebaran. Sebab lebaran menjadi hari suci, yang
seharusnya menjadi momen saling memaafkan antar satu sama lain.
5 Adab Bertamu yang Wajib Diterapkan
Pada
tanggal 10 April 2024, umat muslim di dunia akan merayakan hari raya idul
Fitri. Hari raya idul fitri bisa Kita rayakan dengan mengunjungi kerabat atau
sanak saudara. Namun sebelum berkunjung ke rumah saudara, Kita harus
mempelajari adab bertamu saat lebaran seperti:
1. Niat Silaturahmi
Bagi
umat muslim, menyambung silaturahmi menjadi sebuah keharusan. Silaturahmi
sendiri bisa Kita lakukan setiap saat, baik saat lebaran ataupun hari-hari
biasa. Bahkan dalam QS An Nisa Ayat 1, Allah SWT memerintahkan umat manusia
untuk menjaga tali silaturahmi.
Pada
saat melakukan silaturahmi di momen lebaran, Kita harus memiliki niat yang
baik. Selain itu, Kita juga harus berniat menyambung silaturahmi tanpa adanya
maksud lain. Dengan cara ini, Kita akan mendapatkan Rahmat dan keberkahan dari
Allah SWT.
يٰٓاَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ
وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ
كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Artinya:
"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari
(diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu
saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasimu. (QS. An Nisa Ayat 1)" .
2. Waktu Silaturahmi
Pada
saat melakukan silaturahmi di hari raya Idul Fitri, Kita harus memperhatikan
waktu dengan baik. Sebab setiap orang pasti memiliki aktivitas yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, Kita harus datang di momen yang tepat agar tidak
mengganggu waktu istirahat tuan rumah.
Tidak
hanya itu saja, Kita juga bisa membuat janji terlebih dahulu dengan tuan rumah.
Hal ini bertujuan agar momen silaturahmi lebih nyaman dan tentram. Selain itu,
Kita juga harus menjaga lisan agar tidak menyinggung orang lain.
3. Tidak Terburu-buru
Adab
bertamu saat lebaran yang berikutnya yaitu tidak terburu-buru. Jika Kita
terlalu terburu-buru, maka momen silaturahmi terkesan kurang nyaman. Oleh
karena itu, usahakan untuk lebih lama saat berkunjung ke rumah saudara, teman
ataupun keluarga lainnya.
Meskipun
demikian, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk bertamu tidak lebih dari 3
hari. Sebab saat Kita terlalu lama mengunjungi rumah kerabat, maka akan
memberikan beban pada tuan rumah. Hal ini sesuai dengan HR. Ahmad.
الضِّيَافَةُ
ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ، فَمَا فَوْقَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ، أَلَا فَلْيَرْتَحِلِ
الضَّيْفُ، وَلَا يَشُقَّ عَلَى أَهْلِ الْبَيْتِ
Artinya,
“Hak menjamu tamu itu hanya tiga hari. Lebih dari itu adalah sedekah. Maka
(setelah itu) hendaknya tamu pergi, sehingga tidak memberatkan tuan rumah.”
(HR. Ahmad)
4. Berbuat Hal yang Menyenangkan Tuan Rumah
Ketika
bersilaturahmi ke rumah kerabat, usahakan untuk menyenangkan tuan rumah. Selain
itu, hendaklah Kita memakan makanan yang disediakan oleh tuan rumah. Hal ini
bertujuan agar tuan rumah tidak merasa tersinggung atas perilaku yang telah
Kita lakukan.
Dalam
sebuah hadits terdapat penjelasan bahwa, saat Kita berpuasa bisa membatalkannya
selama puasa tersebut bersifat Sunnah. Namun pada saat berbuka, hendaklah Kita
berniat untuk menyenangkan tamu. Hal ini sesuai dengan filsafat Islam.
أَنْ
لَا يَمْتَنِعَ لِكَوْنِهِ صَائِمًا بَلْ يَحْضُرُ فَإِنْ كَانَ يَسُرُّ أَخَاهُ
إِفْطَارُهُ فَلْيُفْطِرْ وَلْيَحْتَسِبْ فِي إِفْطَارِهِ بِنِيَّةِ إِدْخَالِ
السُّرُورِ عَلَى قَلْبِ أَخِيهِ ... وذلك في صوم التطوع
Artinya,
“Memenuhi undangan hendaknya jangan sampai terhalang oleh keadaan seseorang
sedang berpuasa. Tetap datanglah menghadirinya. Bahkan, jika berbuka adalah hal
lebih menyenangkan saudaranya, maka berbukalah. Perhatikan pula, saat ia
berbuka, harus diniatkan memberikan kesenangan dalam hati saudaranya. Namun,
itu dilakukan dalam puasa sunat.” (ِl-Ghazali, II/20).
5. Bersikap Sopan dan Santun
Sopan
santun menjadi poin penting yang harus Kita lakukan saat berkunjung ke rumah
kerabat. Selain itu, usahakan untuk tidak berbuat segala sesuatu yang
menyinggung orang lain. Sebab momen idul fitri memiliki banyak keutamaan,
sehingga harus diisi dengan amalan baik.
Selain
itu, hindari topik yang mengarah kepada kesombongan dan riya. Sebab dalam
beberapa momen, banyak orang yang menjadikan momen hari raya sebagai momen
untuk pamer kekayaan dan juga pencapaian. Padahal kondisi ini tidak tepat dan
bisa menyinggung orang lain.
Beberapa adab bertamu saat lebaran tersebut bisa Kita terapkan dengan baik. Hal ini bertujuan agar momen hari raya lebih menyenangkan dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Terlebih hari raya idul fitri menjadi momen tepat untuk menyambung tali silaturahmi.
Download Tulisan ini.
- Adab Bertamu saat Lebaran, yang Sering Terlupakan.pdf(getCard) #type=(download) #title=(Adab Bertamu saat Lebaran, yang Sering Terlupakan.pdf) #info=(283kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)
- Adab Bertamu saat Lebaran, yang Sering Terlupakan.docx(getCard) #type=(download) #title=(Adab Bertamu saat Lebaran, yang Sering Terlupakan.docx) #info=(137kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)