Sholat Jum’at Penuh Berkahdi Bulan Ramadhan
Shalat Jum’at merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh laki-laki
muslim dewasa yang telah baligh, berakal, dan mampu melaksanakannya.
Meninggalkan sholat Jum’at akan berganjar dosa besar. Shalat Jum’at adalah
ibadah yang sangat penting dalam Islam, karena dapat menjadi sarana untuk
menambah ilmu bagi para laki-laki yang bahwasannya mereka merupakan imam untuk
keluarganya. Pahala dari shalat Jum'at Pun lebih besar dari Shalat Dzuhur.
Perintah salat Jumat termaktub dalam surat Al Jumuah ayat 9
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ
فَٱسْعَوْا۟
إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ
وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ
ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui."
Jumat merupakan hari yang agung bagi umat Islam, tercantum dalam
sebuah hadits dari Abu Lubabah bin Abdul Mundzir, Rasulullah SAW bersabda:
”Hari Jumat adalah 'tuannya' semua hari, dan hari yang paling
agung. Di mata Allah, hari Jumat lebih agung dari Hari Idul Fitri dan Idul
Adha." (HR Al Baihaqi)
Jum’at pada tanggal 5 April 2024 merupakan Jum’at terakhir pada bulan Ramadan tahun ini, dimana
malam pada hari tersebut merupakan malam lailatul qadar. Malam dengan sejuta
seagungan dan pengampunan dosa.
Contoh Khutbah Shalat Jum’at Bertema Malam Lailatul Qadar
بِسْمِ
اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Khutbah I
الحَمْدُ
لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ
سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ
الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ
خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ،
عِبَادَ
الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ،
الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ
هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan
bersama pada bulan Ramadhan ini.
Alhamdulillah yang telah memberikan kita berlari sejauh ini.
Alhamdulillah yang memberikan kita taufik hingga kita bisa duduk
setelah kita melangkahkan kaki kita ke salah satu rumah Allah SWT dalam rangka beribadah, dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam rangka mengamalkan firman-firman Allah
SWT. Marilah bertakwa kepada Allah SWT, takwa yang sebenar-benarnya taqwa. Dan
janganlah kalian mati kecuali kita dalam kondisi beriman dan berislam kepada
Allah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah menyampaikan agama yang sempurna kepada umat manusia.
Marilah kita jaga kesehatan kita, iman kita, tauhid kita, dan spirit kita dalam
meneladani Rasulullah SAW
Para muslimin yang Allah muliakan, tanpa terasa kita telah melewati
dua pertiga Ramadan dan di hadapan kita ada hari-hari yang mulia, ada
malam-malam yang sangat spesial, ada malam-malam terbaik di bulan Ramadan,
malam-malam yang disikapi Rasulullah dengan cara-cara yang berbeda, malam
Lailatul Qadar, sebagaimana disampaikan oleh istri beliau,
عَنْ
الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Artinya, “Dari Aswad dari Aisyah ra ia berkata bahwa Nabi saw
meningkat amal-ibadah pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan melebihi di waktu
yang lain,” (HR Muslim)
Kalau nabi kita yang merupakan manusia terbaik yang sudah
diputihkan oleh Allah, yang memberikan syafaat pada hari kiamat, yang pintu
surganya tidak akan dibuka kecuali diketuk oleh beliau dengan memaksimalkan
malam ini, bagaimana dengan pendosa seperti kita? Bagaimana orang lalai seperti
kita semua?
Hadirin yang semoga Allah muliakan, ada tugas untuk kita semua yang
diberikan oleh Rasulullah SAW di malam terakhir ini, ada misi yang disampaikan
Rasulullah SAW kepada kita semua, kepada hadirin sekalian, kepada umatnya,
bahwasanya ketika memasuki 10 malam terakhir ini, nabi Muhammad SAW menyuruh
kita untuk mencari malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan,
carilah Lailatul Qadar, carilah dengan ibadah, carilah dengan amal saleh,
carilah dengan berzikir, carilah dengan membaca Alquran, carilah dengan
tarawih, carilah dengan witir, carilah dengan doa-doa yang kita panjatkan di 10
malam terakhir di bulan Ramadhan, di malam-malam ganjil dari 10 malam terakhir
di bulan Ramadhan.
اَخْبَرَنَا
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ قَالَ
هِيَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ فِى الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ لَيْلَةَ اِحْدَيْ
وَعِشْرِيْنَ اَوْثَلَثَةٍ وَعِشْرِيْنَ اَوْسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ اَوْ تِسْعٍ
وَعِشْرِيْنَ اَوْ اَخِرِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ مَنْ قَامَهَا اِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مِنْ ذَنْبِهِ مَا تَقَدَّمَ وَمَا تَأَخَّرّ . (رواه
احمد)
Rasulullah SAW mengabarkan kepada kami tentang Lailatul Qadar,
beliau bersabda: dia (Lailatul Qadar) di bulan Ramadhan di puluhan yang akhir
yaitu malam 21, 23, 25, 27 atau malam 29, atau di akhir malam Ramadhan. Barang
siapa mengerjakan bangun untuk beribadah pada malam itu karena iman dan
mengharap ridho Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan
datang. (HR. Ahmad)
Apa itu lailatul qadar?
Siapa sosok itu?
Kenapa Rasulullah SAW memberikan misi kepada kita?
Kenapa kita disuruh mencarinya selama 10 hari dan khususnya di
malam-malam ganjil?
لَيْلَةُ
الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan
Jamah yang dimuliakan Allah.
Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada 1000 bulan. Apa yang
dimaksud?
Amal ibadah, amal saleh yang dikerjakan seorang hamba di malam
Lailatul Qadar itu lebih baik, lebih mulia, lebih tinggi, lebih besar pahalanya
dibanding amal saleh yang dikerjakan selama 1000 bulan. 1000 bulan yang kurang
lebih senilai 83 tahun dan 4 bulan. Beribadah di sebuah malam yang bertepatan
dengan Lailatul Qadar, shalat kita di malam tersebut, tarawih kita, dzikir,
doa-doa kita, bacaan-bacaan Alquran kita, istighfar istighfar kita, i'tikaf
pada malam-malam tersebut, lebih baik, lebih mulia, lebih besar pahalanya
dibanding 1000 bulan, dibanding ibadah yang sama yang selama 83 tahun dan 4
bulan kita lakukan.
Allahu Akbar...
Sidang jum ah yang Allah muliakan,
Apabila di antara kita ditawarkan gaji selama 2 tahun dengan syarat
All out selama satu bulan saja, apakah kita akan ambil tawaran tersebut?
Lalu bagaimana respon orang yang punya iman? Orang yang mengaku
cinta kepada Rasulullah SAW.
Orang yang mengatakan umat Rasulullah SAW ketika bagindanya
Rasulullah SAW memberikan penawaran yang sangat menarik, mendapatkan keutamaan
selama 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan hanya dengan bersungguh-sungguh, hanya
dengan beramal saleh, hanya dengan mencarinya selama 10 malam dan khususnya
malam-malam ganjil.
Pantaskah kita mengatakan tidak?
Pantaskah kita mengacuhkannya?
Pantaskah kita menganggapnya angin lalu?
Pantaskah kita melupakannya?
Mengapa kalau uang yang ditawarkan kita sangat semangat?
Tetapi pahala, ampunan dan surga kita lupakan begitu saja?
Mengapa demikian?
Pantaskah kita dinamakan
umat Rasulullah SAW?
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Oleh karena itu mari kita lakukan sapu bersih hanya dalam 10 malam,
Rasulullah SAW tidak memintanya selama 3 bulan, 6 bulan atau bahkan 1 tahun.
Pantaskah kita mengabaikan misi besar ini? Sedangkan kita menyatakan bahwa kita
beriman.
Oleh karena itu para hadirin marilah kita gerakan iman kita, hanya
10 malam mari kita hidupkan malam-malam kita, kita ajak keluarga kita, kita
bangunkan istri kita, anak-anak kita. Hari-hari ini dan malam-malam ini harus
hidup, sebagaimana malam-malam ini hidup di kehidupan Rasulullah SAW.
Ternyata di samping lailatul qadar menawarkan sejuta keberkahan
pahala yang lebih baik dari 1000 bulan ada ancaman di waktu yang sama.
إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ
خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ
يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ.
Artinya, "Sesungguhnya bulan ini
(Ramadhan) telah datang kepada kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang
lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang terhalangi dari (meraih)nya,
sungguh ia telah terhalangi dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang terhalangi
(darinya), kecuali orang yang memang terhalangi dari kebaikan.” (HR Ibnu Majah)
Dia telah tercegah dari kebaikan dan berarti dalam bahaya besar.
Ini merupakan momentum besar khususnya bagi para pendosa seperti kita. Sekarang
mari kita tanya pada diri kita berapa tahun kita tidak salat dulu?
Tanyakan pada diri kita berapa maksiat yang telah kita kerjakan?
Tanyakan pada diri kita betapa banyak kuasa yang tidak kita lakukan pada
tahun-tahun yang lalu, pada tahun-tahun silam, mungkin pada masa muda kita.
Kita bermaksiat kepada Allah bukan satu tahun bukan 2 tahun bukan 5 tahun
ataupun 10 tahun 20 tahun bahkan seumur hidup kita kita sering melakukan
maksiat.
Tidakkah kita ingin dosa-dosa kita selama puluhan tahun itu dihapus
oleh satu malam yang kedudukannya lebih besar dari 1000 bulan dan dengan cara
yang sangat mudah. Hanya 10 malam. Khususnya malam-malam ganjil kita punya 10
hari. Mari kita manfaatkan.
Dan yang terakhir, kekalahan itu menyakitkan hadirin dan kekalahan
yang paling menyakitkan adalah yang terjadi di partai final, kekalahan semacam
itulah yang dapat membuat seorang laki-laki yang gagah perkasa yang pemberani
bisa menangis seperti anak kecil. Semoga Allah memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita, semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mengejar
malam ini dengan mendalami ibadah dengan bertarawih dengan doa sehingga kita
bisa keluar diri romadhon dengan kondisi dosa-dosa kita yang telah diampuni
oleh Allah SWT.
Demikianlah khutbah singkat yang bisa khatib sampaikan. Semoga Ramadhan tahun ini dan tahun-tahun berikutnya kita diberi kesempatan oleh Allah swt untuk meraih malam yang lebih utama dari seribu bulan ini. Amin
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ
وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا.
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ،
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا
أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ
عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ
وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ
وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا
اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Daftar Pustaka:
"surah Al-Qadr - 1-3 - Quran.com"
https://quran.com/id/kemuliaan/1-3
https://www.detik.com/sumut/berita/d-7267410/10-dalil-hadist-dan-ayat-al-quran-tentang-malam-lailatul-qadar/amp
https://www.liputan6.com/islami/read/5563592/mencari-lailatul-qadar-melalui-petunjuk-rasulullah-saw-kapan-waktunya