Adab Menerima Tamu saat Lebaran Sesuai Anjuran Agama Islam
Dalam agama Islam semua aktivitas manusia telah diatur dalam kitab suci Al-Quran. Oleh karena itu, umat muslim harus menerapkannya agar mendapatkan berkah dari Allah SWT. Terlebih terdapat aturan terkait adab menerima tamu saat lebaran yang bisa Kita terapkan.
Ketika
menerima tamu, Kita harus memuliakan tamu agar mereka merasa senang saat
menyambung tali silaturahmi. Terlebih dalam agama Islam menyambung tali
silaturahmi merupakan kewajiban setiap umat muslim, sehingga Kita harus
melakukannya dengan baik.(toc) #title=(Daftar isi)
Semasa
hidupnya, rasulullah SAW juga menyambut tamu dengan baik. Bahkan nabi Muhammad
selalu memuliakan tamunya. Kebiasaan Rasulullah SAW yang satu ini juga
dijelaskan dalam hadist Riwayat Muslim.
“Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia memuliakan
tamunya,”(HR Muslim).
Tamu
sendiri dapat mendatangkan keberkahan bagi tuan rumah. Oleh karena itu,
menyambut tamu dengan baik menjadi kewajiban setiap muslim. Oleh karena itu,
dalam agama Islam terdapat adab menerima tamu saat lebaran atau hari raya idul
fitri.
6 Adab Menerima Tamu saat Lebaran Sesuai Syariat Islam
Pada
dasarnya, menerima tamu dalam agama Islam meliputi menerima, menyambut dan
menjamu dengan baik. Hal ini bisa Kita lakukan untuk memuliakan tamu. Berikut
beberapa adab yang harus Kita terapkan dalam menerima tamu saat momen lebaran,
yakni:
1. Menjawab Salam
Secara
umum, umat muslim yang datang bertamu ke rumah kerabat akan mengucapkan salam
terlebih dahulu. Sebagai penerima tamu, Kota harus menjawab salam. Sebab
menjawab salam merupakan kewajiban bagi umat muslim, terlebih salam merupakan
doa baik.
Selain
itu, Kita juga harus memberikan senyum terbaik kepada tamu. Sebab jika Kita
menyambut tamu dengan baik, maka tamu tersebut akan merasa nyaman. Bahkan
semasa hidupnya Rasulullah SAW, juga menyambut tamunya dengan baik serta
berpakaian rapi.
2. Menunjukkan Wajah Gembira
Ketika
menyambut tamu, hendaklah Kita menampilkan ekspresi wajah yang gembira. Sebab
saat Kita menunjukkan wajah yang gembira, tamu akan merasa nyaman. Sebaliknya,
saat Kita menunjukkan ekspresi yang ketus tamu merasa kurang nyaman saat
berkunjung ke rumah.
Beberapa
hadits menyebut bahwa senyum adalah ibadah. Oleh karena itu, berikanlah senyum
berseri kepada tamu yang datang ke rumah. Jika Kita menerapkan hal ini dengan
baik, maka tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat dan orang terdekat akan
terjalin dengan baik.
“Aku
tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah
SAW.”(HR. Tirmidzi no 3574).
3. Menyediakan Hidangan untuk Tamu
Apabila
Kita memiliki banyak makanan, hendaklah memberikan hidangan untuk tamu yang
datang ke rumah. Biasanya kebiasaan ini terjadi di momen hari raya idul fitri.
Bahkan Rasulullah SAW pernah menjamu orang kafir dengan seekor kambing untuk
diambil susunya.
Dari
Al-Mughirah bin Syu’bah dia berkata:
“Pada suatu malam saya pernah bertamu kepada Nabi SAW. Lalu beliau
memerintahkan untuk diambilkan sepotong daging kambing besar. Setelah
dipanggang, beliau mengambil sebilah pisau, lalu beliau memotong-motongnya
untukku dengan pisau tersebut” (HR. Abu Daud no 160).
4. Mengajak Tamu untuk Berbicara Hal-hal yang Baik
Ketika
kerabat datang ke rumah, Kita harus mengajaknya untuk bercengkrama. Hal ini
bertujuan agar suasana bertamu tidak terlalu tegang. Meskipun demikian, Kita
harus mencari topik yang baik dan menghindari hal-hal yang menyinggung tamu.
Tujuannya agar tamu lebih nyaman.
Selain itu, hindari meninggalkan kerabat yang sedang bertamu baik untuk tidur ataupun beristirahat. Sebab hal ini menjadi pertanda bahwa Kita mengusir tamu tersebut. Oleh jarena itu, usahakan untuk menemani tamu hingga Mereka pulang tanpa Kita usir.
5. Memberikan THR Kepada Anak-anak
Ketika
hari raya idul fitri tiba, biasanya umat muslim akan memberikan THR atau uang
kepada kerabat yang masih kecil atau belum mampu bekerja. Tradisi ini sudah
terjadi sejak zaman dulu, sehingga tradisi ini masih populer hingga saat ini.
Dalam
agama Islam, THR ini sering disebut sebagai sedekah. Namun jika Kita belum bisa
memberikannya, maka bisa melakukan adab yang lainnya. Sebab masih banyak adab
lainnya yang bisa Kita lakukan sesuai dengan kemampuan.
6. Mengiringi Tamu Ketika Pulang
Jika
tamu berpamitan pulang, Kota bisa mengiringinya sampai ke depan pintu. Selain
itu, Kita harus mengucapkan terimakasih atas kunjungan tamu tersebut. Apabila
hal ini Kita lakukan dengan baik, maka tamu akan datang kembali di kemudian
hari.
Jika
Kita memiliki banyak makanan, bisa membawakannya kepada tamu. Sebab berbagi
rezeki dengan orang lain akan mendatangkan banyak pahala. Terlebih dalam agama
Islam menyambung tali silaturahmi merupakan kewajiban bagi umat muslim di
berbagai dunia.
Itulah beberapa adab menerima tamu saat lebaran yang menarik untuk Kita terapkan. Jika Kita menerapkan beberapa adab tersebut, maka tali persaudaraan dengan saudara akan terjalin dengan baik.
Klik unduh untuk mendownload
- Adab Menerima Tamu saat Lebaran.pdf(getCard) #type=(download) #title=(Adab Menerima Tamu saat Lebaran.pdf) #info=(190kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)
- Adab Menerima Tamu saat Lebaran.docx(getCard) #type=(download) #title=(Adab Menerima Tamu saat Lebaran.docx) #info=(142kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)