Ciri-ciri taubat diterima Allah (Dok. Ist) |
Pada dasarnya, manusia tidak pernah luput dari kesalahan atau dosa baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Namun manusia bisa melakukan taubat untuk menebusnya. Terlebih terdapat beberapa ciri-ciri taubat diterima Allah SWT.
Dalam beberapa hadits terdapat penjelasan bahwa Allah SWT maha mengampuni semua dosa hambanya yang benar-benar berniat taubat. Oleh karena itu, Kita harus meninggalkan beberapa hal yang buruk agar taubat diterima oleh Allah SWT dan terhindar dari laknat-Nya.
أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَأْخُذُ ٱلصَّدَقَٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya: "Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?" (QS. At Taubah ayat 104).
Ciri-ciri Taubat Diterima Allah SWT yang Wajib Diketahui
Dikutip dari buku 17 Jalan Menggapai Mahkota Sufi susunan Muhammad Sholikhin terdapat 4 ciri taubatnya seseorang diterima Allah SWT. Oleh karena itu, umat muslim harus mengetahui agar taubatnya diterima Allah SWT. Berikut ciri-ciri taubat diterima Allah SWT, yakni:
1. Terputusnya Hubungan dengan Orang-orang Jahat
Setiap manusia tentu memiliki sikap dan kepribadian yang berbeda-beda. Karakter inilah yang membuat seseorang memiliki sifat baik dan buruk. Apabila seseorang memiliki banyak kesalahan, Allah SWT akan menjauhkan dengan orang-orang jahat.
Tidak hanya itu saja, Allah SWT akan mendekatkan Kita dengan orang-orang baik. Hal ini menjadi pertanda bahwa lingkungan mempengaruhi perilaku seseorang. Apabila Kita berada di lingkungan yang baik maka sifat dan tingkah laku lebih mengarah pada hal-hal baik.
2. Terhindar dari Segala Dosa
Ciri-ciri taubat diterima Allah SWT (Dok. Ist) |
Apabila memiliki niat untuk bertaubat dari hati, Kita akan berupaya menghindari larangan Allah. Hal ini dilakukan agar terhindar dari dosa dan laknat Allah SWT. Selain itu, umat muslim yang sungguh-sungguh dalam bertaubat akan memperbanyak amal ibadah agar mendapatkan pahala.
Menjaga diri dari perbuatan dosa menjadi salah satu sikap yang dilakukan oleh umat muslim ketika bertaubat. Sebab untuk taubat memerlukan proses yang tidak Instan, sehingga perlu amalan kuat agar tidak kembali terjerumus pada lubang dosa.
3. Senantiasa Mengingat Bahwa Kehidupan Akhirat Abadi
Dalam kitab suci Al-Quran sudah dijelaskan bahwa kehidupan di dunia sifatnya hanya sementara. Selain itu, kehidupan di akhirat abadi. Artinya manusia harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia kelak di akhirat.
Jika umat muslim melakukan taubat dengan sungguh-sungguh, maka akan percaya dengan kehidupan di akhirat. Hal ini berbeda dengan orang yang tidak pernah beribadah kepada Allah, sehingga Mereka menganggap bahwa kehidupan di dunia nyata sementara akhirat itu fana.
Tata Cara Taubat yang Baik dan Benar Sesuai Syariat Islam
Setelah mengetahui ciri-ciri taubat yang diterima, Kita juga harus mengetahui cara taubat. Sebab banyak orang percaya bahwa taubat perlu niat tulus dari hati. Berikut cara taubat yang benar menurut syariat Islam, yakni:
1. Berhenti Melakukan Perbuatan Dosa
Taubat sejatinya dimulai dari sendiri, sehingga Kita harus mengurangi perbuatan yang mengarah pada dosa. Meskipun terasa sulit, namun hal ini penting dilakukan agar tidak terjerumus terlalu jauh. Mengingat hidayah umumnya dijemput bukan datang dengan sendirinya.
Agar terhindar dari dosa, Kita bisa melakukan beberapa cara seperti memperbanyak amal ibadah, mendatangi majelis ilmu ataupun berguru pada orang-orang saleh. Dengan menerapkan cara ini, Kita akan terbebas dari dosa yang terlalu dalam dan kelam.
2. Melakukan Sholat Taubat
Setelah berhenti dari perbuatan dosa, Kita harus melakukan sholat taubat dengan sungguh-sungguh. Hal ini menunjukkan bahwa Kita berada di jalan Allah SWT, dan telah meninggalkan larangannya. Terlebih sholat taubat memiliki banyak keutamaan.
3. Membaca Doa Taubat
Selain melaksanakan sholat taubat, Kita juga harus membaca doa. Dimana tempat salah satu doa yang dianjurkan ulama untuk menebus dosa dimasa lalu. Dimana doa ini bisa diamalkan setelah sholat taubat ataupun sholat fardhu, berikut bacaan lengkapnya.
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Arab Latin: Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat "kabīran" pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min 'indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya: Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat 'yang besar'). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang," HR Bukhari dan Muslim.
Itulah ciri-ciri taubat diterima Allah SWT yang dapat dijadikan sebagai pelajaran. Setelah mengetahuinya, Kita bisa menjauhi segala larangannya fan senantiasa melakukan perintahnya. Hal ini bertujuan agar Kita senantiasa mendapatkan ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.