Tata cara puasa Asyura dan Tasu'a (Dok. Ist) |
Puasa Asyura dan Tasu'a merupakan salah satu puasa Sunnah yang paling utama di bulan Muharram. Bahkan puasa ini disebut sebagai puasa terbaik setelah Ramadhan. Oleh karena itu, Kita harus memanfaatkan bulan suro atau Muharam untuk melaksanakan puasa Sunnah.
(toc) #title=(Daftar isi)
Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadits, bahwasannya Puasa Asyura dan juga Tasu'a adalah puasa yang paling utama. Terlebih puasa ini memiliki banyak keutamaan, sehingga sangat sayang jika Kita lewatkan begitu saja tanpa amalan baik.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).
Niat Puasa Tasu'a
Secara umum, puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Muharram. Artinya puasa Tasu'a dilaksanakan sebelum melaksanakan puasa Asyura. Sebelum melaksanakan puasa Tasu'a, Kita harus membaca niat berikut ini,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasua esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura
Berbeda dengan puasa Tasu'a, puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Suro atau tanggal 16 Juli 2024. Sama halnya dengan puasa Sunnah lainnya, Kita juga harus membaca niat agar ibadah lebih sempurna. Berikut niat puasa Asyura yang penting untuk diketahui, yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syûrâ-a lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Asyura dan Tasu'a
Puasa Asyura dan Tasu'a (Dok. Ist) |
Setelah mengetahui niat puasa Sunnah Asyura dan Tasu'a, Kita juga harus mengetahui tata cara melaksanakannya. Hal ini bertujuan agar ibadah sah, dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Berikut tata cara puasa Sunnah Asyura dan Tasu'a yang wajib dipahami, yakni:
1. Membaca Niat
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, umat muslim yang akan mengerjakan puasa Sunnah hendaklah membaca niat. Niat puasa bisa dibaca saat malam hari ataupun sebelum masuk subuh. Sebaiknya niat puasa dibaca secara lisan, agar tidak terlewatkan.
2. Melakukan Sahur
Hampir sama dengan puasa Sunnah lainnya, Kota harus melakukan sahur saat mengerjakan puasa Sunnah Asyura dan Tasu'a. Dimana sahur dilakukan sebelum memasuki waktu imsak. Amalan ini dilakukan agar Kita bisa kuat melaksanakan puasa sampai waktu berbuka tiba.
3. Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Ketika berpuasa, Kita harus menahan diri dari perbuatan yang buruk. Selain itu, Kita harus menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum dan melakukan perkataan kotor. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadhl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).
4. Menyegerakan Berbuka Puasa
Setelah adzan magrib berkumandang, sebaiknya Kita menyegerakan puasa. Sebab hal ini termasuk anjuran puasa, yang memiliki banyak keutamaan. Menyegerakan berbuka bisa dilakukan dengan meminum air terlebih dahulu, kemudian melanjutkan ibadah Sholat.
Hukum Melaksanakan Puasa Sunnah Asyura dan Tasu'a
Meskipun puasa Asyura tidak wajib dilakukan atau Sunnah, namun memiliki banyak keutamaan. Hukum puasa ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan,
Artinya: "Hari ini adalah hari Asyura dan kalian tidak diwajibkan puasa pada hari ini. Sedangkan aku sekarang berpuasa pada hari ini. Siapa yang menghendaki, dia boleh berpuasa, dan siapa yang menghendaki dia boleh tidak berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim).
Selain puasa Asyura, hukum puasa Tasu'a juga terdapat dalam sebuah hadits Riwayat Muslim. Dimana dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa puasa ini memiliki banyak keutamaan. Terlebih puasa Asyura dilangsungkan di bulan Muharram.
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW berpuasa Asyura (10 Muharram). Para sahabat memberi tahu, 'Ya Rasul, itu adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani.' Rasulullah SAW menjawab, 'Kalau ada kesempatan pada tahun depan, insya Allah kita akan berpuasa Tasu'a (9 Muharram).' Ibnu Abbas berkata, 'Belum datang tahun depan, tetapi Rasulullah sudah terlebih dulu wafat'." (HR Muslim)
Itulah beberapa penjelasan singkat tentang puasa Asyura dan Tasu'a. Dimana puasa tersebut memiliki banyak keutamaan, sehingga umat muslim bisa mengerjakannya. Terlebih puasa ini hanya berlangsung dua hari di bulan Muharram.