Ngalap Berkah dalam Agama (Dok. Ist) |
Di zaman sekarang, mencari keberkahan dengan meminta doa dari ulama cukup populer. Bahkan ngalap berkah dalam agama Islam seakan menjadi hal yang umum. Lantas, bagaimana hukumnya dalam agama Islam?.
(toc) #title=(Daftar isi)
Mencari keberkahan dari hal-hal lain sebenarnya diperbolehkan, asalkan memiliki tujuan baik. Selain itu, Kita juga harus meyakini bahwa keberkahan tersebut datangnya dari Allah SWT. Orang lain hanyalah perantara, dengan demikian ngalap berkah tetap diperbolehkan.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Maksud dari ucapan do’a “keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad karena engkau telah memberi keberkahan kepada keluarga Ibrahim, do’a keberkahan ini mengandung arti pemberian kebaikan karena apa yang telah diberi pada keluarga Ibrahim. Maksud keberkahan tersebut adalah langgengnya kebaikan dan berlipat-lipatnya atau bertambahnya kebaikan. Inilah hakikat barokah”. Lihat Jalaul Afham fii Fadhlish Sholah ‘ala Muhammad Khoiril Anam karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 308.
Bentuk Ngalap Berkah dalam Agama yang Tidak Boleh Dilakukan
Ngalap Berkah dalam Agama (Dok. Ist) |
Meskipun memiliki tujuan baik, terkadang banyak umat muslim yang salah mengartikan ngalap berkah. Bahkan tak jarang banyak umat muslim yang berlebihan dalam mencari keberkahan. Berikut beberapa ngalap berkah yang dilarang dalam agama Islam:
1. Ngalap Berkah dari Rasulullah SAW setelah Beliau Wafat
Setiap umat muslim, tentu menginginkan syafaat dari nabi Muhammad SAW. Namun tabarruk dengan kubur beliau, termasuk ngalap berkah yang dilarang. Bentuknya adalah seperti meminta do’a dan syafa’at dari Rasulullah SAW di sisi kubur beliau.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Para ulama kaum muslimin sepakat bahwa barangsiapa yang menziarahi kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau menziarahi kubur para nabi dan orang sholih lainnya, termasuk juga kubur para sahabat dan ahlul bait, ia tidak dianjurkan sama sekali untuk mengusap-usap atau mencium kubur tersebut.” (Majmu’ Al Fatawa, 27: 79).
2. Tabarruk dengan orang sholih setelah wafatnya
Jika terhadap Rasulullah SAW saja dilarang, maka mendatangi makam ulama untuk mendapatkan keberkahan dan meminta doa urusan dunia juga tidak diperbolehkan. Hal ini termasuk, doa meminta kesembuhan, dicukupkan rezekinya dan lainnya.
Sejatinya doa hanya boleh dipanjatkan kepada Allah SWT. Dengan demikian, mendatangi makam orang Sholih untuk mendapatkan keberkahan merupakan hal yang dilarang. Sebab tujuan ziarah adalah mendoakan orang yang telah tiada.
3. Tabarruk dengan pohon, batu dan benda lainnya.
Secara umum, ngalap berkah dalam agama Islam memiliki tujuan yang baik. Namun, jika Kita mencari keberkahan dengan cara berlebihan seperti dari benda-benda mati termasuk hal yang dilarang.
“Adapun pohon, bebatuan dan benda lainnya … yang dijadikan tabarruk atau diagungkan dengan shalat di sisinya, atau semacam itu, maka semua itu adalah perkara bid’ah yang mungkar dan perbuatan ahli jahiliyah serta sebab timbulnya kesyirikan.” (Majmu’ Al Fatawa, 27: 136-137).
Ngalap Berkah yang Diperbolehkan dalam Agama
Selain hal-hal yang dilarang diatas, Kita juga diperbolehkan untuk mencari berkah dari beberapa hal positif. Dimana cara ini telah dijelaskan dalam kitab suci Al-Quran. Berikut cara ngalap berkah yang diperbolehkan dalam agama, yakni:
1. Keberkahan Orang Sholeh
Orang yang Sholeh akan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat, sebab ia senantiasa Istiqomah dalam menjalankan ibadah. Dengan demikian, Kita bisa memperbanyak ibadah agar mendapatkan banyak keberkahan.
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى
“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thoha: 123)
2. Keberkahan karena Tidak Tamak Harta
Cara ngalap berkah dalam agama Islam yaitu tidak tamak terhadap harta benda, terutama yang bukan milik Kita pribadi. Jika Kota tidak tamak harta, keberkahan akan datang dari berbagai arah. Hal ini sesuai dengan HR. Bukhari No. 1472.
يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ كَالَّذِى يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari no. 1472).
3. Keberkahan Air Zam-zam
Air zam-zam memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Biasanya air zam-zam bisa didapat , ketika Kita melaksanakan ibadah haji dan umroh. Bahkan, air zam-zam dinilai bisa mendatangkan keberkahan bagi umat muslim.
إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ
“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.” (HR. Muslim no. 4520)
Nah itulah beberapa penjelasan singkat tentang ngalap berkah dalam agama Islam. Dimana ngalap berkah bisa mendatangkan banyak manfaat, jika dilakukan dengan benar sesuai syariat Islam.