Tata cara sholat Hajat |
Pada dasarnya, sholat hajat adalah shalat yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar keinginannya dapat terwujud. Biasanya, shalat ini dikerjakan di momen tertentu seperti, tes CPNS, TNI Polri, dan masih banyak lagi. Lantas, bagaimana tata cara sholat hajat?.
(toc) #title=(Daftar isi)
Disamping itu, sholat hajat dikerjakan dua rakaat atau bahkan dua belas rakaat. Kemudian dilanjut dengan membaca doa agar keinginan bisa terwujud. Sebagian ulama, sering mengerjakan sholat hajat sebanyak 12 rakaat sehingga Kamu bisa mengamalkannya.
Sebelum sholat, Kamu harus membaca niat terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar ibadah semakin sempurna dan mendatangkan banyak pahala dari Allah SWT. Sholat ini paling mustajab jika dikerjakan pada sepertiga malam yang terakhir.
Tata Cara Sholat Hajat Menurut Beberapa Sumber
Tata cara sholat hajat |
Secara umum, tata cara sholat Sunnah dan sholat wajib hampir sama. Namun, niat yang dipanjatkan berbeda. Sementara cara lainnya hampir sama. Berikut tata cara sholat hajat menurut Abu Khansa Al-Harits melalui tulisan di dalam bukunya:
1. Suci dari Hadas Kecil atau Hadas Besar
Saat melaksanakan sholat Sunnah ataupun sholat Wajib, Kita dianjurkan untuk mensucikan diri dari hadas kecil dan hadas besar. Bahkan, Kita harus memastikan tempat ibadah, pakaian dan alat ibadah dalam keadaan bersih. Sebab, kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Tak hanya itu saja, Kita juga harus membersihkan diri dari sikap negatif seperti iri, dengki, riya, takabur dan sumah. Karena, sikap negatif tersebut bisa menjadi penghalang terkabulnya doa-doa. Untuk itu, Kita harus memastikan bahwa seluruh anggota tubuh dalam keadaan bersih.
2. Membaca Niat
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, membaca niat menjadi salah satu cara sholat hajat. Sebagian ulama berpendapat bahwa niat tidak wajib dibaca. Namun, ibadah akan sempurna jika Kita membaca niat. Berikut niat sholat Hajat yang penting untuk diketahui, yakni:
أصَلَّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnata al-haajati rak'ataini lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Hajat dua rakaat karena Allah Taala."
3. Membaca Ayat Kursi dan Surat Al-Quran Ikhlas
Sholat hajat bisa dikerjakan secara berjamaah atau munfarid. Hal ini bisa dipilih sesuai keinginan masing-masing individu. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sholat hajat memiliki perbedaan dengan sholat lain. Perbedaanya terletak di bacaan setelah Al- Fatihah.
Diceritakan oleh Wahib bin Al-Ward bahwa doa yang lebih mungkin dikabulkan adalah milik hamba yang melaksanakan 12 rakaat shalat dengan membaca Ayat Kursi dan Surat Al-Ikhlas pada setiap rakaatnya (Abdullah bin Ahmad bin Qudamah Al-Maqdisi Abu Muhammad. 1405 H. Al-Mughni fi Fiqhi Al-Imam Ahmad ibn Hanbal Asy-Syaibani. Beirut: Darul Fiqr).
4. Membaca Doa Setelah sholat Hajat
Setelah sholat hajat selesai, Kita dianjurkan untuk membaca beberapa doa. Dimana, doa ini menjadi bentuk komunikasi antar manusia dengan Allah SWT. Untuk itu, Kita harus khusyuk saat membaca doa. Berikut kumpulan doa yang bisa dipanjatkan setelah sholat hajat yakni:
A. Istigfar 33-100 Kali
اسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
Astaghfirullah al-'Adzim" dapat diucapkan sebagai "Istagh-firul-lah al-Azim.
Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung
B. Sholawat 33-100 Kali
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةَ الرِّضَا وَارْضَ عَنْ أَصْحَابِهِ الرِّضَا الرِّضَا
Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin salat ar-rida wa arda 'an as-haabihi ar-rida ar-rida.
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah karunia kesejahteraan kepada junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah (juga) para sahabat- sahabatnya dengan penuh keridhaan."
C. Membaca Doa
لا إلهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّالْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرْوَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمِ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمَّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةًإِلَّا هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Artinya:
"Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Maha Lembut dan Maha Penyantun, Maha Suci Allah Tuhan Pemelihara Arsy' yang Mahaagung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mudan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu, serta memperoleh keuntungan pada tiap-tiap kebaikan dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku melainkan Engkau ampuni, dan tidak ada suatu kesulitan melainkan Engkau memberi jalan keluar, dan tidak pula suatu hajat/keinginan yang mendapat kerelaan-Mu melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang." (HR Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa).
D. Sujud dan Sampaikan Hajatnya
Setelah selesai membaca doa, Kita bisa sujud dan menyampaikan hajat. Meskipun cara ini sering membuahkan hasil, namun Kita harus mengimbanginya dengan usaha. Sebab, Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang merubah nasibnya.
E. Membaca Doa
اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِي وَعَلَا نِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي وَاقْضِ حَاجَتِي وَاعْطِي سُوَلِي فَإِنَّكَ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فِي الدِّيْنَ والدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Allahumma innaka ta'lamu sirri wa 'ala niyati, faqbal ma'dhirati wa qdhi hajati wa a'ti su'li. Fa innaka ta'lamu ma fi nafsii, fi ad-dini wa ad-dunya wa al-akhirah. Innaka 'ala kulli shay'in qadeer
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya hanya Engkau yang mengetahui rahasiaku dan hal yang aku tampak- kan maka terimalah segala uzurku, kabulkanlah yang aku butuhkan, berikanlah kepadaku apa-apa yang aku minta. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada dalam hatiku, mengetahui masalah duniaku, agamaku, dan akhiratku. Sesungguhnya Engkau atas segala sesuatu adalah berkuasa."
Nah, itulah tata cara sholat hajat yang penting diketahui. Setelah mengetahuinya, Kita bisa mengamalkan sholat hajat agar semua keinginan dapat terpenuhi. Terlebih, Allah SWT maha mendengar doa-doa hambanya.